Selasa, 04 Januari 2011

HEMANGIOMA PADA BAYI BARU LAHIR

A. Pengertian
Hemangioma adalah salah satu jenis kelainan pembuluh darah. Orang lebih mengenalnya sebagai tanda lahir, sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak berbentuk benjolan. Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.

Hemangioma, sekitar 60 % berada di sekitar kepala dan leher. Sekitar 25 % berada di tubuh, dan 15 % terdapat di lengan atau kaki. Hemangioma juga bisa muncul di lapisan bawah kulit ataupun organ dalam tubuh, seperti hati, saluran pencernaan, dan otak.
Secara pasti, sampai saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan hemangioma ini. Akan tetapi, penyakit ini lebih cenderung menyerang:
1. Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
2. Lebih sering terjadi pada anak kembar.
3. Lebih sering dijumpai pada ras Kaukasia daripada ras Asia atau Afrika
A. Faktor Penyebab
Hemangioma, selain disebabkan karena kelainan pembentukan pembuluh darah (pembulu darah melebar) juga disebabkan karena faktor tertentu yang terjadi dalam proses kelahiran, misalnya trauma saat lahir. Tanda lahir tidak berkaitan dengan penyakit kulit dan tidak menular. Jadi, orang tua tak perlu cemas.
Menurut data medis, 30% tanda lahir sudah tampak sejak saat bayi lahir. Sedangkan yang 70%-nya baru muncul satu hingga empat minggu setelah bayi lahir. Gejala ini lima kali lebih banyak dialami anak perempuan daripada lelaki. Tanda lahir ini juga lebih banyak muncul pada ras kaukasia, dan bayi yang lahir dengan berat kurang atau BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).
B. Jenis Hemangioma
Tanda lahir dapat muncul dalam berbagai bentuk, warna dan tekstur, dan biasanya dikategorikan sebagai berikut:
Hemangioma Stroberi
Terlihat pada saat lahir atau sepertinya muncul tiba-tiba selama minggu pertama pascalahir. Ciri-ciri hemangioma stoberi berukuran sekecil titik atau sebesar alas gelas, lunak dan menonjol serta berwarna seperti buah stroberi. Tanda lahir ini sangat umum sehingga kemungkinan 1 dari 10 bayi memilikinya. Biasanya tanda lahir ini akan membesar untuk sementara akan membesar, tapi akhirnya memudar menjadi keabu-abuan dan hampir selalu akan hilang sama sekali saat si kecil berusia antara 5-10 tahun.
Hemangioma Cavernos
Diperkirakan hanya 1 atau 2 dari 100 bayi yang memilikinya. Ini artinya tanda lahir ini lebih jarang dari hemangioma stoberi. Ciri-ciri tanda lahir ini berupa benjolan berwarna kebiruan atau merah kebiruan, dengan pinggiran yang kurang nyata. Awalnya tampak seperti rata, tak menonjol. Kemudia ia akan tumbuh cepat selama 6 bulan pertama, lalu melambat pada 6 bulan berikutnya. Pada bulan ke-12 sampai ke-18, mulai mengerut. 50% dari tanda lahir ini akan menghilang di usia 5 tahun, 70% pada usia 7 tahun, 90% pada usia 9 tahun, dan 95%ketika anak usia 10 atau 12 tahun. Tanda lahir ini akan menghilang tanpa meninggalkan bekas atau meninggalkan jaringan parut atau jaringan sisa.
Mongolian Spots
Terlihat seperti bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu dengan batas tegas, bisa berukuran sangat besar dan sangat mirip dengan tanda lebam. Umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki, punggung atas dan bahu. Biasanya dimiliki pada 9 dari 10 anak berkulit hitam, keturunan Mediterania dan keturunan Indian dan sangat jarang terjadi pada bayi berambut pirang dan bermata biru. Biasanya muncul setelah lahir dan akan permanen hingga si kecil menjadi dewasa.
D. Tanda-Tanda
1. Tampak seperti tanda lahir, tetapi pertumbuhannya terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
2. Pertumbuhan ini mulai menyusut dan melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada usia 10-12 tahun, kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
3. Adanya pola merah terang yang timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut hemangioma stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
4. Pembuluh darah vena yang menyebar dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat hemangioma mulai menyusut, warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu umumnya akan hilang saat anak berusia 7 tahun.
5. Untuk hemangioma yang muncul pada lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam), terlihat seperti lebam atau kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah tidak tampak sama sekali. Lebam ini biasanya terlihat pada saat anak berusia 2-4 bulan.
E. Pencegahan
Untuk mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit. Akan tetapi, jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah perkembangan hemangioma lebih lanjut.
Dalam banyak kasus perlakuan tidak akan ditunjukkan. Jika pengobatan diperlukan, bagaimanapun, mungkin meliputi:
• Kortison: Injected ke hemangioma atau diberikan secara oral melalui mulut. Jika diberikan secara oral untuk waktu yang lama memiliki efek samping termasuk peningkatan risiko infeksi sistemik, tekanan darah tinggi, diabetes, nafsu makan meningkat, iritasi lambung, penekanan pertumbuhan, dll
• Berdenyut Dye Laser Therapy: Terapi ini memperlakukan pembuluh darah dangkal terbaik. Jika perawatan ini dianjurkan biasanya diperuntukkan bagi komponen dangkal hemangioma, ditandai dengan lesi, datar merah. Hal ini biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan laser jarak 2-4 minggu.
• Antibiotik: Jika hemangioma yang terinfeksi dan membukanya dapat diobati dengan kursus singkat antibiotik dan pembersihan luka sehari-hari.
• Alpha Interferon: Terapi ini terbatas pada yang paling parah dan hemangioma berpotensi mengancam kehidupan. Ini melibatkan pemberian obat sistemik melalui tembakan harian, biasanya ke kaki, selama beberapa bulan. Hal ini biasanya diberikan kepada bayi oleh orang tua di bawah arahan dan pengawasan dokter. Terapi ini memiliki efek samping yang serius yang potensial termasuk efek neurologis, kelainan darah dan lain-lain.
• Operasi pengangkatan: Dalam kasus yang jarang, hemangioma dapat diangkat dengan operasi terutama jika mereka tidak mungkin untuk menyelesaikan secara spontan atau menimbulkan distorsi jaringan signifikan dan deformasi.

Faktor perilaku menyimpang pada remaja

Tindak kekerasan adalah perilaku menyimpang.Kekerasan secara fisik merupakan jenis penyimpangan yang mudah sekali terjadi.Penyimpangan ini bisa jadi berupa sebuah pukulan, tamparan, gigitan, melempar, dan aksi lainnya yang bisa menyebabkan luka fisik, meninggalkan bekas, dan menyebabkan rasa sakit yang sangat.
Kekerasan emosional bisa menjadi hal yang sulit dikenali, karena tidak ada tanda-tanda fisik. Kekerasan emosional terjadi saat berteriak dan marah yang berlebihan atau saat orang tua secara langsung mengkritik, mengecam, atau membuat takut anak atau remaja hingga menyebabkan rasa percaya diri dan penghargaan diri si anak rusak.
Kekerasan emosional ini dapat menimbulkan luka dan menyebabkan kerusakan seperti pada kekerasan fisik.Menelantarkan bisa jadi tipe kekerasan yang paling berat.Penelantaran muncul ketika seorang anak atau remaja tidak memiliki cukup makanan, tempat berlindung, pakaian, perawatan kesehatan, atau pengawasan.Penelantaran emosi terjadi saat orang tua tidak cukup menyediakan dukungan emosi atau sederhananya hanya sedikit meluangkan waktu bagi si anak.Tapi, penelantaran ini tidak termasuk orang tua yang tidak memenuhi keinginan si anak yang meminta komputer atau telepon seluler.
SEBAB-SEBAB “ABG” BERMASALAH
Kalau ada anak remaja bermasalah berarti pada proses tumbuh kembangnya, anak remaja tersebut sedang mengalami gangguan sekaligus telah terjadi sesuatu yang salah dalam pembentukan jati dirinya. Beberapa faktor yang menyebabkan anak remaja bermasalah antara lain :
1. Keluarga yang gagal dalam melaksanakan fungsinya (disfungsional keluarga).
Setiap pria dan wanita yang menikah menjadi pasangan suami istri pasti mempunyai cita-cita dan tujuan untuk membangun keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera.Meskipun ketika pacaran biasanya dipenuhi dengan basa basi, kepura-puraan bahkan penipuan (saling membohongi), namun ketika sampai masalah tujuan berkeluarga maka tidak ada pasangan suami istri yang berani basa basi.Hanya pasangan yang gilalah yang berani basa basi dalam hal tujuan menikah dan berkeluarga.Meskipun demikian dalam kenyataannya banyak pasangan suami istri yang gagal mewujudkan keinginannya untuk membangun keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera (sakinah, mawaddah dan rahmah) yang disebabkan oleh tidak adanya saling pengertian, saling memahami dan menyesuaikan, penyelewengan dan sebagainya. Keluarga memiliki fungsi sebagai tempat pembentukan kepribadian anak remaja yang pertama, sehingga keluarga memegang peranan utama dalam proses perkembangan anak. Lingkungan yang pertama yang memberikan pengaruh mendalam adalah lingkungan keluarga. Dari anggota keluarga yaitu ayah, ibu dan saudara-saudara sekandungnya anak akan memperoleh segala kemampuan dasar baik intelektual, moral maupun sosial. Kalau satu keluarga tidak berhasil/gagal dalam mewujudkan fungsinya maka dapat menyebabkan anak remaja tidak betah dirumah, kehilangan kepercayaan terhadap orang tua dan lebih percaya terhadap orang lain, mencari tempat pelarian di luar rumah bahkan remaja menganggap rumahnya bagaikan neraka. Kehilangan keharmonisan dalam keluarga akan memiliki pengaruh destruktif sekaligus sebagai hal yang membingungkan, sebab mereka kehilangan tempat berpijak dan pegangan hidup.
2. Komunikasi orang tua dan anak yang tidak sehat.
Seorang gadis 15 tahun, sesudah konseling dengan seorang psikolog, sebelum keluar rumah gadis itu berhenti sebentar dan berkata : “Alangkah senangnya dapat mengungkapkan perasaan saya yang sesungguhnya kepada sseorang. Belum pernah saya ceritakan hal-hal ini kepada orang lain sebelumnya, saya tidak akan berbicara seperti ini dengan orang tua saya”. Contoh ini merupakan contoh yang umum bagaimana anak menarik diri dari orang tuanya dan segan mengungkapkan perasaan-perasaannya.Gadis tersebut mungkin telah belajar dari pengalaman dan mengambil kesimpulan bahwa berkomunikasi dengan orang tua tidaklah menolong malah sering membuat tidak aman.Akibatnya banyak orang tua kehilangan beribu-ribu kesempatan untuk menolong anak-anaknya yang menghadapi masalah hidupnya Sejelek-jeleknya terminal biasanya setiap kendaraan sudah memiliki jalur dan tujuan yang jelas dan disepakati bersama, akan tetapi dapat terjadi suatu keluarga berjalan tanpa memiliki arah dan tujuan yang jelas, bahkan tidak memiliki kesepakatan apapun sebagai hasil komunikasi/musyawarah. Masing-masing anggota keluarga atau rumahnya sebagai tempat makan, tidur, mandi dan sebagai toilet.
3. Perlakuan pengasuhan dan cara mendidik anak yang kurang tepat.
Seorang anak yang kecewa pada kedua orang tuanya berkata dalam suatu konsultasi “Mereka seringkali mengatakan betapa buruknya saya dan betapa bodohnya gagasan-gagasan saya, dan betapa saya tidak dapat dipercaya dan bahwa saya banyak melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai.Bila mereka menganggap saya buruk dan bodoh, lebih baik saya terus melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai”.Apa yang dikatakan oleh anak remaja tersebut mengingatkan kita pada pepatah kuno, “Katakan pada anak bahwa ia buruk, maka ia benar-benar akan menjadi buruk”. Memang anak-anak sering menjadi apa yang dikatakan oleh orang tuanya.
Beberapa perlakuan orang tua yang kurang tepat / tidak dewasa antara lain :
a) Sangat melindungi dan memanjakan anak (over proteksi atau sebaliknya)
b) Hanya memberikan kepuasan lahiriah / materi saja dalam usaha mempengaruhi dan mendidik anak-anak dan kurang memberi kepuasan dan kehangatan batiniah.
c) Sangat menguasai anak secara autokratis dan memperlakukan anak dengan keras.
d) Memperlihatkan kekhawatiran tentang masa depan secara demonstratif dihadapan anak-anak.
4. Materialistik dan mengabaikan nilai-nilai agama
Bagi orang tua yang sudah terjangkiti virus materialisme maka akan mengakibatkan bentuk komunikasi dan perhatian terhadap anak-anaknya berubah menjadi komunikasi yang bersifat materialistik seperti : mudah memberikan barang-barang mahal, selalu memenuhi permintaan anak dan sebagainya.
1. Teknik “TELADAN” dalam diri sendiri
T erampil untuk sendiri dan orang lain
E dukasi bukan sekedar pengajaran
L ingkungan religius diciptakan
A nak didik didewasakan
D ekatkan hati siswa, guru dan orang tua
A plikasikan ilmu dalam kehidupan
N eed for Achievement ditumbuhkan
2. Teknik “AKURLAH” dalam Keluarga (orang tua)
A gama menjadi sesuatu uang hidup dan dihayati
K omunikasi yang sehat dibiasakan
U payakan memiliki waktu bersama dan kebersamaan
R iang hati dan selalu membahagiakan
L apang dada dan sabar menghadapi persoalan dan perbedaan
A nak dan orang tua saling menghargai dan menyayangi
H idup selamat dunia kahirat menjadi tujuan
3. Teknik “BERIBADAH” dalam Masyarakat
B udaya malu dihidupkan
E tika dipelihara dalam seluruh praktek bermasyarakat
R ukun dan damai terus dipelihara
I badah ritual dan ibadah sosial dilakukan
B udaya permisive dan pornografi ditiadakan
A gama harus dipahami dan diamalkan, bukan hanya dibicarakan
D ialog dibudayakan dan kekerasan dihindari
A lkohol, Narkoba dan perjudian harus diperangi
H ukum ditegakkan secara adil untuk semua orang
nikilauda2810.wordpress.com/.../faktor-perilaku-menyimpang/ - Tembolok - Mirip
Masalah Remaja Di Sekolah Remaja yang masih sekolah di SLTP/ SLTA selalu mendapat banyak hambatan atau masalah yang biasanya muncul dalam bentuk perilaku. Berikut ada lima daftar masalah yang selalu dihadapi para remaja di sekolah.
1. Perilaku Bermasalah (problem behavior). Masalah perilaku yang dialami remaja di sekolah dapat dikatakan masih dalam kategori wajar jika tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Dampak perilaku bermasalah yang dilakukan remaja akan menghambat dirinya dalam proses sosialisasinya dengan remaja lain, dengan guru, dan dengan masyarakat. Perilaku malu dalam dalam mengikuti berbagai aktvitas yang digelar sekolah misalnya, termasuk dalam kategori perilaku bermasalah yang menyebabkan seorang remaja mengalami kekurangan pengalaman. Jadi problem behaviour akan merugikan secara tidak langsung pada seorang remaja di sekolah akibat perilakunya sendiri.
2. Perilaku menyimpang (behaviour disorder). Perilaku menyimpang pada remaja merupakan perilaku yang kacau yang menyebabkan seorang remaja kelihatan gugup (nervous) dan perilakunya tidak terkontrol (uncontrol). Memang diakui bahwa tidak semua remaja mengalami behaviour disorder. Seorang remaja mengalami hal ini jika ia tidak tenang, unhappiness dan menyebabkan hilangnya konsentrasi diri. Perilaku menyimpang pada remaja akan mengakibatkan munculnya tindakan tidak terkontrol yang mengarah pada tindakan kejahatan. Penyebab behaviour disorder lebih banyak karena persoalan psikologis yang selalu menghantui dirinya.
3. Penyesuaian diri yang salah (behaviour maladjustment). Perilaku yang tidak sesuai yang dilakukan remaja biasanya didorong oleh keinginan mencari jalan pintas dalam menyelesaikan sesuatu tanpa mendefinisikan secara cermat akibatnya.Perilaku menyontek, bolos, dan melangar peraturan sekolah merupakan contoh penyesuaian diri yang salah pada remaja di sekolah menegah (SLTP/SLTA).
4. Perilaku tidak dapat membedakan benar-salah (conduct disorder). Kecenderungan pada sebagian remaja adalah tidak mampu membedakan antara perilaku benar dan salah. Wujud dari conduct disorder adalah munculnya cara pikir dan perilaku yang kacau dan sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah. Penyebabnya, karena sejak kecil orangtua tidak bisa membedakan perilaku yang benar dan salah pada anak.
5. Attention Deficit Hyperactivity disorder, yaitu anak yang mengalami defisiensi dalam perhatian dan tidak dapat menerima impul-impuls sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat terkontrol dan menjadi hyperactif. Remaja di sekolah yang hyperactif biasanya mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya atau tidak dapat berhasil dalam menyelesaikan tugasnya.Jika diajak berbicara, remaja yang hyperactif tersebut tidak memperhatikan lawan bicaranya.Selain itu, anak hyperactif sangat mudah terpengaruh oleh stimulus yang datang dari luar serta mengalami kesulitan dalam bermain bersama dengan temannya.
Peranan Lembaga Pendidikan Untuk tidak segera mengadili dan menuduh remaja sebagai sumber segala masalah dalam kehidupan di masyarakat, barangkali baik kalau setiap lembaga pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) mencoba merefleksikan peranan masing-masing.
1) Pertama, lembaga keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama.
Kehidupan kelurga yang kering, terpecah-pecah (broken home), dan tidak harmonis akan menyebebkan anak tidak kerasan tinggal di rumah. Anak tidak mersa aman dan tidak mengalami perkembangan emosional yang seimbang.Akibatnya, anak mencari bentuk ketentraman di luar keluarga, misalnya gabung dalam group gang, kelompok preman dan lain-lain.
2) Kedua, bagaimana pembinaan moral dalam lembaga keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Kontras tajam antara ajaran dan teladan nyata dari orang tua, guru di sekolah, dan tokoh-tokoh panutan di masyarakat akan memberikan pengaruh yang besar kepada sikap, perilaku, dan moralitas para remaja. Kurang adanya pembinaan moral yang nyata dan pudarnya keteladanan para orangtua ataupun pendidik di sekolah menjadi faktor kunci dalam proses perkembangan kepribadian remaja.
3) Ketiga, bagaimana kehidupan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat apakah mendukung optimalisasi perkembangan remaja atau tidak.
Pemenuhan kebutuhan materiil selalu tidak disesuaikan dengan kondisi dan usia perkembangan anak. Akibatnya, anak cenderung menjadi sok malas, sombong, dan suka meremehkan orang lain.

4) Keempat, bagaimana lembaga pendidikan di sekolah dalam memberikan bobot yang proposional antara perkembangan kognisi, afeksi, dan psikomotor anak.
Akhir-akhir ini banyak dirasakan beban tuntutan sekolah yang terlampau berat kepada para peserta didik. Siswa tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga dipaksa oleh orangtua untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan mengikuti les tambahan di luar sekolah. Faktor kelelahan, kemampuan fisik dan kemampuan inteligensi yang terbatas pada seorang anak sering tidak diperhitungkan oleh orangtua. Akibatnya, anak-anak menjadi kecapaian dan over acting, dan mengalami pelampiasan kegembiraan yang berlebihan pada saat mereka selesai menghadapi suasana yang menegangkan dan menekan dalam kehidupan di sekolah.
5) Kelima, bagaimana pengaruh tayangan media massa baik media cetak maupun elektronik yang acapkali menonjolkan unsur kekerasan dan diwarnai oleh berbagai kebrutalan.
Pengaruh-pengaruh tersebut maka munculah kelompok-kelompok remaja, gang-gang yang berpakaian serem dan bertingkah laku menakutkan yang hampir pasti membuat masyarakat prihatin dan ngeri terhadap tindakan-tindakan mereka.Para remaja tidak dipersatukan oleh suatu identitas yang ideal.Mereka hanya himpunan anak-anak remaja atau pemuda-pemudi, yang malahan memperjuangkan sesuatu yang tidak berharga (hura-hura), kelompok yang hanya mengisi kekosongan emosional tanpa tujuan jelas.

Apa Jalan Keluar Kita?
1. Pertama, memberikan kesempatan untuk mengadakan dialog untuk menyiapkan jalan bagi tindakan bersama. 
2. Kedua, menjalin pergaulan yang tulus.
3. Ketiga, memberikan pendampingan, perhatian dan cinta sejati.
• Penggunaan narkoba
Remaja yang menggunakan narkoba bukan berarti memiliki moral yang lemah.Banyaknya zat candu yang terdapat pada narkoba membuat remaja sulit melepaskan diri dari jerat narkoba jika tidak dibantu orang-orang sekelilingnya.
Zat kokain dan methamphetamine yang terdapat dalam narkoba akan memunculkan energi dan semangat dalam waktu cepat. Sedangkan heroin, benzodiazepines dan oxycontin membuat perasaan tenang dan rileks dalam otak. Ketika otak sudah tidak menerima lagi asupan zat-zat tersebut, maka akan timbul rasa sakit dan itulah yang membuat seseorang kecanduan.

Mengonsumsi alkohol
Alkohol merupakan substansi utama yang paling banyak digunakan remaja dan sering berhubungan dengan kecelakaan kendaraan bermotor yang merupakan penyebab utama kematian remaja. Menurut Clinical and Experimental Research, remaja yang mengonsumsi alkohol, daya ingatnya akan berkurang hingga 10 persen.
Substance Abuse and Mental Health Services Administration juga mengatakan bahwa 31 persen remaja yang minum alkohol mengaku stres dan memiliki Attention-Deficit Disorder (ADD) karena jarang diperhatikan oleh orang tua.

Hubungan Seksual Pra Nikah
Beberapa faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah adalah membaca buku porno dan menonton blue film. Adapun motivasi utama melakukan senggama adalah suka sama suka, pengaruh teman, kebutuhan biologis dan merasa kurang taat pada nilai agama.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Ohio University menyebutkan bahwa remaja yang melakukan hubungan seks di usia dini cenderung menjadi pribadi yang meresahkan masyarakat, yaitu menjadi seorang pemalak.

Aborsi
Saat ini tiap hari ada 100 remaja yang melakukan aborsi karena kehamilan di luar nikah.Jika dihitung per tahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya.Ini menunjukkan pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Survei Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia menemukan jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30% di antaranya dilakukan oleh remaja.
Menurut National Abortion Federation, sebanyak 4 dari 5 wanita di Amerika telah melakukan hubungan seks sebelum usia 20 tahun, dan sebanyak 70 persennya adalah remaja. Karena mental yang belum siap, mereka pun melakukan aborsi.Pengetahuan seks yang kurang menjadi salah satu pemicunya.

Kecanduan Game
Terlalu sering bermain game akan membahayakan fisik dan psikologisnya. Seperti dikutip dari PsychiatricTime, alasan anak-anak bermain game adalah ingin mencoba sesuatu yang baru dan untuk menghilangkan stres akibat tugas sekolah atau karena suatu masalah.
Seorang anak boleh saja bermain game, asalkan waktunya dibatasi dan hal yang terpenting adalah pemilihan game yang tepat untuk anak-anak.

Perubahan ideologi
Masa remaja sering dikaitkan dengan masa mencari jati diri. Akibatnya mereka mudah dimasuki ideologi-ideologi dari luar dan jika ideologi itu terus dipupuk akan menyebabkan sifat idealis di kemudian hari. Sifat idealis yang terus berkembang bisa menyebabkan perbedaan pandangan dengan keluarga, dan akhirnya remaja memilih melepas keluarga dan melanjutkan ideologinya.
Seperti contoh baru-baru ini, tersangka teroris Hotel Marriot dan Ritz Carlton Juli 2009 adalah remaja lulusan SMA yang mau melakukan aksi tersebut karena telah didoktrin jalan tersebut adalah jihad.
Remaja gampang disusupi hal-hal negatif di atas karena jiwanya masih labil.Orangtua harus tanggap terhadap perilaku anak yang berubah agar jika sudah ada gejala-gejala yang aneh bisa segera diselamatkan sejak awal.Komunikasi yang bagus menjadi kunci anak mau berterus terang kepada orangtuanya serta pengajaran akhlak.

GIZI KESPRO

TUGAS 1

TABEL 1
Pemeriksaan Perencanaan Penilaian
Anamnesis Pemeriksaan Diagnosis Terhadap Pasien Pengobatan
1. Ny. R berusia 24 tahun,mengaku hamil 10 minggu, anak pertama,status pernikahan telah menikah.
Mengeluh mual muntah,penglihatan sering kabur,penciuman sensitive,nafsu makan berubah,cepat lelah,tidak meras demam
1.pemeriksaan tanda-tanda vital
2.pemeriksaan fisik
3.pemeriksaan laboratorium
Hiperemesis gravidarum
1. menjelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologis.
2. mengubah pola makan sedikit tapi sering dengan porsi kecil.
3. minum buah-buahan yang mengadung vit C
Sedative jenisnya Phenobarbital

2. Ny. K berusia 30 tahun,mengaku hamil 23 minngu, anak ke 2, status menikah, mengeluh nyeri ulu hati, sering keram, pusing, dan kaki bengkak 1.pemeriksaan tanda-tanda vital
2.pemeriksaan fisik
3.pemeriksaan laboratorium Preekslampsia 1. banyak istirahat (tirah baring).
2. cukup protein,rendah karbohidrat,lemak dan garam.
3. lakukan kunjungan 1 minggu sekali. sedativa


TABEL 2
3.GANGGUAN KEHAMILAN DAN CARA PENCEGAHAN SERTA PERAWATAN
No. Macam Gangguan Kehamilan Pencegahan Perawatan
1


2




3


4



5



6 Mual muntah


Berat badan naik berlebih




Anemia


Sesak nafas



Hamil dengan infeksi



Tidak merasakan pergerakan janin Sediakan snack atau makanan ringan

1.Jangan menggandakan porsi makan berlebih
2.diet makan yang mengandung lemak dan gula

1.Meminum tablet zat besi (fe)
2.mengkonsumsi sayuran hijau

1.Posisi tidur ibu tidak terlentang
2.ibu rajin berolahraga

1.personal hygine yang baik
2.cepat berobat apabila terjadi demam


1.ibu teliti dan segera memriksakan ke tenaga kesehatan Kalou parah memerlukan perawatan rumah sakit

Memerlukan perawatan dari petugas kesehatan



Memerlukan perawatan dan konseling tenaga kesehatan

Konseling dan perawatan tenaga kesehatan


Perawatan dokter karena infeksi yang parah berakibat fatal pada bayi

Perawatan dokter

4. Apakah dibenarkan pendapat yang menegaskan bahwa ibu hamil dianjurkan untuk menggandakan porsi pangan yang biasa dikonsumsi sehari-hari sebelum hamil?
Jawaban : belum ada kepastian tentang masalah ini tapi hendaknya berat badan ibu jangan berselisih banyak pada waktu sebelum hamil karena kemungkinan bisa terjadi dibetes dan berakibat bayi lahir dengan berat badan besar. Di anjurkan juga untuk makan sedikit tapi sering.
5. apakah selama hamil saya perlu mendapatkan suplemen vitamin dan mieral?
Jawaban: sangat perlu terutama zat besi dan asam folat untuk perkembangan bayi terutama pembentukan otak janin.
6. saya sering mendengar istilah “pil tambah darah” apa artinya dan diberikan pada kasus apa?dan pada terminasi kehamilan berapa?
Jawaban : pil tambah darah adalah tablet zat besi ( fe) merupakan tablet tambah darah yang diberikan pada ibu hamil penderita anemia, dan untuk persediaan pada saat persalinan. Dan diberikan pada terminasi 2 kehamilan tetapi jika pada terminasi 1 sudah anemia sebaiknya diberikan 1 x sehari sebanyak 90 tablet.
7. bolehkah saya menngunakan pemanis dan minuman kopi?
Jawaban : sebaiknya selama hamil tidak dianjurkan menggunakan pemanis dan minuman kopi yang menggandung cafein tapi jika pemanis itu sewajar nya tidak berlebih boleh jika berlebih akan berdampak buruk pada ibu dan bayi biasanya berat badan ibu berlebih dan bayi pun lahir dengan berat badan besar.
8. selama hamil,kaki sering membesar dan sembab.coba jelaskan mengapa gejala ini muncul, dan bagaimana cara menaggulanginya?
Jawaban : dikarenakan ibu dengan posisi tidur terlentang pada kehamilan 16 minggu lanjut ,ibu duduk terlalu lama,berdiri terlalu lama sehingga sirkulasi darah ke extremitas tersumbat mengakibatkan pembengkakan di bagian kaki.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R USIA 26 TAHUN B1P0A0 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI BIDAN PRAKTEK SWASTA NY. RIYANDRI ANI

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. R USIA 26 TAHUN B1P0A0 DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA NY. RIYANDRI ANI

Tanggal Pengkajian : 22 Oktober 2010
Waktu : Di Rumah Bidan Riyandri Ani Amd. Keb
Tempat Pengkajian : 08.30 WIB
Nama Mahasiswa : Riyandri Ani
NIM : EBR0090061

1. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. R Nama : Tn. H
Umur : 26 tahun Umur : 26 tahun
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Dlll Pendidikan : S1
Alamat : Desa Babatan-Kadugede

2. Alasan Kunjungan Saat Ini
Ibu ingi memeriksakan kehamilannya, dengan keluhan kaki bengkak, sering BAK, BAB lancer setiap hari, dan saat ibu tidur terlentang ibu merasa sesak nafas.

3. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan pertama kali haid pada usia 14 tahun. Lamanya haid 7 hari. Dengan siklus haid 28 hari. Darah yang keluar pada saat haid hari ke 1-3 disertai dengan gumpalan dan seterusnya encer. Ibu mengganti pembalut 3-4 kali sehari, penuh. Ibu tidak merasa nyeri pada saat haid.

4. Riwayat Kehamilan yang sekarang
G1P0A0 HPHT : 10 Maret 2010 HPL : 17 Desember 2010
Dengan umur kehamilan 32 minggu. Ibu mengatakan telah memeriksakan kehamilannya sekitar 5x ke bidan, dan ibu mengatakan sudah imunisasi TT 2x. pergerakan bayi pertama dirasakan ibu pada umur kehamilan 4 bulan dan lebih sering dirasakan gerakan bayi pada umur kehamilan 5 bulan. Ibu tidak pernah menghitung pergerakan janinnya. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengkomsumsi obat-obatan seperti jamu atau yang lainnya. Ibu tidak merokok, tetapi suami ibu merokok dan pada saat suami merokok tidak didepan ibu.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
No Kehamilan Persalinan Nifas Bayi Baru Lahir
Hamil Ke- Usia Anak Umur Kehamilan Tempat Penolong Jenis Penyulit JK BB PB Hidup/Mati
Hmil Saat Ini….


6. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelum hamil ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan ingin langsung mempunyai keturunan. Setelah bersalin ibu merencanakan menggunakan alat kontrasepsi.

7. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kronis seperti, jantung, hipertensi, TBC, HIV/AIDS, ibu mengatakan pernah dirawat dirumah sakit karena penyakit typoid.

8. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi : ibu biasa makan 3x sehari dengan porsi sedikit taapi sering
b. Pola Eliminasi : sebelum hamil ibu tidak empunya masalah tentang pola eliminasi dengan BAB rutin setiap hari dan BAK lebih dari 6x sehari.
c. Pola Istirahat : ibu istirahat cukup. Kurang lebih 8-9 jam dan kadang-kadang suka tidur siang.
d. Pola Hubungan Seksual : tidak ada masalah.
e. Pola Aktivitas : ibu biasa melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah seperti, nyapu dan ngepel.
f. Pola Hygiene : ibu mengatakan mandi 2x sehari, mengganti baju 2-3 kali sehari. Dan mengganti celana dalam setiap 3 jam sekali.

9. Riwayat Psikososial, Spiritual, Dan Ekonomi
Ibu mengatakan, ibu merasa senang dengan kehamilannya sekarang, kengambilan keputusan dalam keluarga adalah secara musyawarah. Ibu taat menjalankan kewajibannya sebagai muslim. Ibu tinggal bersama suami. Di rumah sendiri. Ibu tidak mempunyai hewan peliharaan.

10. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan pernikahan yang pertama dengan suami yang pertama sudah berjalan selama satu tahun. Saat menikah ibu berumur 25 tahun.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan :
• Sebelum hamil : 56 kg
• Sekarang hamil : 70 kg
• Kenaikan berat badan : 14 kg
d. Tinggi badan : 160 cm
e. Tanda-tanda vital :
• Tekanan darah : 160/90 MmHg
• Respirasi : 20x/menit
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 36oC
f. LILA : 26 cm

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : rambut bersih, tidak rontok, warna rambut hitam.
b. Muka : tidak pucat dan tidak ada oedema
c. Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih
d. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar
e. Mulut : gigi anemis, tidak ada caries, bibir lembab, gigi lengkap.
f. Telinga : tidak ada penumpukan serumen
g. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe
h. Dada : payudara simetris, putting susu menonjol, cairan kolostrum keluar sedikit, tidak ada retraksi dimpling.
i. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, pembesaran abdomen sesuai dengan usia kehamilan, tampak linea nigra dan striae gravidarum.
Leopold l : TFU 32 cm, dibagian fundus teraba bokong
Leopold ll: dibagian kiri teraba ekstremits janin, dan bagian kanan ibu terdapat punggung janin.
Leopold lll: bagian terbawah ibu terdapat kepala janin
Leopold iV: kepala sudah masuk PAP
Pada pemeriksaan DJJ 155X/menit, belum ada kontraksi, TBF :
j. Genitalia : tidak ada luka, tidak ada varises, dan tidak ada cairan yang keluar.
k. Anus : tidak ada haemoroid
l. CVAT : tidak ada nyeri ketuk
m. Ekstremitas atas : tidak ada oedema, kuku tidak pucat
n. Ekstremitas bawah : tidak ada oedema, tidak ada varises, reflek patella positif (+), tungkai simetris, turgor kulit bagus.
3. Data Penunjang
 Golongan darah : O
 Hb : 11,5 gr/%
 Protein urin : (-)
 Glukosa : (-)
C. ASSESMENT
Ny. R usia 26 tahun G1P0A0 gravida 32 minggu, janin tunggal hidup intrauterine, keadaan ibu dan janin baik.

D. PLANNING
 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang baik-baik saja
 Menganjurkan ibu ketika posisi kaki lebih tinggi dari pada kepala
Ibu mengerti ketika tidur dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
 Menganjurkan ibu untuk pola makan seimbang
Ibu mengerti untuk pola makan yang seimbang
 Menganjurkan ibu ketika duduk atau berdiri untuk tidak terlalu lama
Ibu mengerti ketika duduk atau berdiri agar tidak terlalu lama
 Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
Ibu mengerti untuk menjaga personal hygiennya
 Memberitahukan tanda-tanda bahaya kehamilan yang sesuai dengan usia kehamilannya.
Ibu mengerti dan tahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yang sesuai dengan kehamilannya.
 Memberikan vitamin dan tablet penambah darah serta memberitahukan aturan meminumnya.
Ibu mengerti aturan meminum vitamin dan tablet tambah darah.
 Memberitahukan kepada ibu tanda-tanda persalinan
Ibu mengerti akan tanda-tanda persalinan.

mencoba membuat novel, semoga bisa dibaca oleh orang. ini hanya cuplikan bagian depan atau bagian awal saja.

Pentingnya Vitamin A untuk kehidupan masing, ibu hamil dan ibu nifas.

Vitamin A telah diketahui dapat melindungi timbulnya komplikasi berat pada penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak seperti campak dan diare, dan juga berfungsi melindungi mata dari Xeropthalmia dan buta senja. Pada ibu hamil dan menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi karena Kurang Vitamin A (KVA).
Berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu, kekurangan berat badan, kurang gizi, meningkatnya risiko infeksi dan penyakit reproduksi, serta menurunkan kelangsungan hidup ibu hingga dua tahun setelah melahirkan.
Semua anak, walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan tinggal di negara maju, terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dalam tubuhnya (hanya cukup memenuhi kebutuhan untuk sekitar dua minggu). Di negara berkembang, pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI walau hanya dalam jangka waktu tertentu. Berbagai studi yang dilakukan mengenai Vitamin A ibu nifas memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.
Tetapi, sebuah studi yang dilakukan pada anak-anak usia enam bulan yang ibunya mendapatkan kapsul vitamin A setelah melahirkan, menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kasus demam pada anak-anak tersebut dan waktu kesembuhan yang lebih cepat saat mereka terkena ISPA.
Ibu hamil dan menyusui seperti halnya juga anak-anak, berisiko mengalami KVA karena pada masa tersebut ibu membutuhkan vitamin A yang tinggi untuk pertumbuhan janin dan produksi ASI.
Rabun senja merupakan indikator fungsional yang penting dari masalah KVA. Pada anak-anak pra-sekolah, tingkat rabun senja diatas 1 % merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dengan menggunakan ambang batas yang sama untuk wanita yang tidak hamil, data terbaru dari survey sistem pemantauan status gizi dan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah RI dan Helen Keller Internasional (HKI) menunjukkan bahwa banyak provinsi di Indonesia memiliki tingkat rabun senja diatas 2 % pada ibu tidak hamil.
Bahkan, di daerah kumuh perkotaan di Makassar, hampir 10 % dari ibu tidak hamil mengalami rabun senja. Tingginya prevalensi tersebut menunjukkan bahwa KVA merupakan masalah potensial bagi ibu serta bayi yang disusuinya di Indonesia.
Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui
KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi berbagai produk makanan, peningkatan ketersediaan dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A melalui pemanfaatan pekarangan, serta dengan suplementasi. Vitamin A ditemukan pada makanan yang biasa dikonsumsi di Indonesia, seperti telur, hati, buah-buahan berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan asupan vitamin A adalah dengan menggalakkan promosi sumber makanan-makanan tersebut. Selain itu, beberapa produsen makanan saat ini secara sukarela telah memfortifikasi produk tertentu seperti beberapa merk mie instant, makanan ringan serta susu bubuk dengan vitamin A.
Namun, setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998, banyak keluarga tidak lagi mampu menyediakan makanan bergizi, termasuk makanan yang mengandung vitamin A, baik dari sumber alami maupun fortifikasi. Program suplementasi vitamin A untuk balita masih merupakan faktor penting dalam memelihara status vitamin A pada anak balita.
Di Indonesia, program suplementasi kapsul vitamin A telah berhasil menjangkau anak balita usia 6-59 bulan dengan cakupan yang meningkat dari dibawah 50 % di beberapa provinsi pada tahun 1999 hingga mencapai lebih dari 70 % pada tahun 2002 di banyak provinsi.

Manfaat Suplementasi Vitamin A
Berbeda dengan hampir semua komponen dalam ASI, yang secara relatif ada dalam jumlah yang sama, konsentrasi vitamin A dalam ASI sangat bergantung pada status gizi ibu. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan status vitamin A dan jumlah kandungan vitamin tersebut dalam ASI.
Rendahnya status vitamin A selama masa kehamilan dan menyusui berasosiasi dengan rendahnya tingkat kesehatan ibu. Pemberian suplementasi vitamin A dosis rendah setiap minggunya, sebelum kehamilan, pada masa kehamilan serta setelah melahirkan telah menaikkan konsentrasi serum retinol ibu, menurunkan penyakit rabun senja, serta menurunkan mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40 %.
Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga akan meningkatkan status vitamin A pada bayi yang disusuinya. ASI merupakan sumber utama vitamin A bagi bayi pada enam bulan kehidupannya dan merupakan sumber yang penting hingga bayi berusia dua tahun.
Pedoman Internasional Pemberian Vitamin A
Pada bulan Desember 2002, The International Vitamin A Consultative Group (IVACG) mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas seharusnya menerima 400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi @ 200,000 SI. Pemberian kapsul pertama dilakukan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan satu hari setelah pemberian kapsul pertama dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian.
Sebagai tambahan atau sebagai alternatif, ibu pasca melahirkan dapat mengkonsumsi vitamin A dosis 10.000 SI setiap harinya atau 25.000 SI sekali seminggu selama 6 bulan pertama, guna meningkatkan status vitamin A dalam tubuhnya. Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang melaksanakan studi operasional untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis 2 X 200.000 SI pada ibu nifas. (Sumber: Helen Keller Internasional/Tom)